Calon wakil presiden yang diusung Partai Demokrat, Boediono, menyatakan pengaruh ekonomi global tidak boleh menenggelamkan ekonomi nasional.
"Negara bangsa harus tetap kukuh, sebab hanya dalam negara bangsa prinsip akuntabilitas bisa dijalankan. Sebab sebagaimana tidak ada pemerintahan global, tidak ada juga lembaga perwakilan global," tegas Boediono dalam pidato politiknya dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, Rabu.
Dalam perekonomian global, kata Boediono, negara bangsa harus diperkuat, namun itu hanya bisa diperkuat dengan pengelolaan negara oleh pemerintahan yang bersih dan tidak diganggu KKN.
"Sebagai ekonom, saya melihat bahwa Indonesia tidak hanya terdiri dari bermacam-macam etnis, agama, dan kebudayaan melainkan juga dari bermacam-macam kepentingan," katanya.
Pria kelahiran Blitar itu menambahkan sebuah pemerintah yang adil harus menyadari akan keragaman kepentingan itu dan pemerintah harus bebas dari kepentingan kelompok manapun.
"Hanya dengan demikian kita dapat menghidupkan kembali semangat kebangsaan, Hanya dengan demikian rakyat bisa berbangga karena telah memilih pemerintahan yang berwibawa dan dihargai," tegasnya.
Dalam pengantar pidatonya, Boediono mengatakan makna dari Hari Kebangkitan Nasional antara lain bahwa rasa kebangsaan yang lahir pada 20 Mei bukanlah kebangsaan yang sempit.
"Kita mewarisi patriotisme bukan chauvinisme. Warisan ini dipertegas seperempat abad kemudian yaitu pada 1945," kata Budiono yang mengenakan baju kegemarannya, kemeja lengan panjang putih dan celana panjang abu-abu.
Sumber : Antara/VM